WahanaNews.co | Desa Siregar Aek Nalas, Kecamatan Uluan Toba disebut memiliki potensi wisata yang sangat menarik, bahkan tarafnya internasional. Namun untuk mendorong pengembangan wisata dibutuhkan investasi atau penanaman modal besar.
Hal itu terungkap saat kunjungan pengurus pusat Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) Edison Manurung.
Baca Juga:
“Wine Mangga” Samosir Diperkenalkan di Bazar UMKM Kaldera Toba
Bersama pengurus daerah Kabupaten Toba Biduan Sitorus, dan pengurus cabang Kecamatan Uluan Toni Siregar. Kunjungan itu diterima Kepala Desa Siregar Aek Nalas, Ramli Siregar bersama beberapa perwakilan masyarakat, Senin (3/1/2022).
Mereka berdiskusi tentang banyak hal. Persoalan penghentian tambang batu dan penangkapan masyarakat penambang oleh kepolisian. Juga dibahas minimnya perhatian pemerintah untuk hadir memberikan solusi kepada rakyat.
Setelah diskusi berakhir, Ketua Umum KMDT Edison Manurung melalui Wakil Ketua KMDT Toba memberi keterangan kepada Wahananews.co.
Baca Juga:
HUT Kabupaten Toba ke-23 Ada "Opera Simardan", Ini Rangkaian Kegiatan Pemkab
Dia mengatakan, KMDT prihatin dengan kondisi kehidupan masyarakat Desa Siregar Aek Nalas pasca penutupan tambang batu.
Untuk itu sebagai solusi, maka pemerintah harus menggalakkan pariwisata karena desa itu memang memiliki potensi.
“Selain pemandangan yang indah dari danau toba. Ada pemandian air hangat yang layak dikembangkan,” kata Biduan.
Menurutnya, dengan pengembangan wisata, maka perekonomian masyarakat di desa itu akan kembali pulih. Tanpa harus melakukan penambangan batu.
“Jangan hanya bisa melakukan penangkapan. Pemerintah harus hadir memberikan solusi,” kata Biduan mengakhiri. [mps]