Danau-Toba.WahanaNews.co -
PRESIDEN Jokowi yang Saya Hormati
Baca Juga:
Dispenda Simalungun Layangkan Surat Bayar Pajak Retribusi Parkir, Ini Tanggapan Pollman Silalahi!
Dengan ini saya sebagai pemerhati/peduli lingkungan hidup dan pariwisata KDT menyampaikan apresiasi dan terima kasih dengan ditetapkannya Kawasan Danau Toba (KDT) sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) suverprioritas, Geopark Nasional dan Geopark Internasional dan semasa kepemimpinan Bapak inilah baru ada anggaran APBN untuk KDT terutama dari aspek pembangunan infrastruktur KDT yang terencana dan terukur dalam mewujudkan KSPN tersebut.
Sehubungan dengan KDT sudah ditetapkan negara sebagai KSPN dan Geopark Nasional dan Geopark Internasional ada beberapa catatan saya tentang pernyataan/janji-janji Bapak dan para Menteri kiranya dimasa periode Bapak ini dapat direalisasikan dan diwujudkan guna untuk tercapainya tujuan target yang akan dicapai KDT sebagai KSPN dan Geopark Internasional.
Adapun beberapa catatan saya secara pokok adalah antara lain :
Baca Juga:
Personil Polsek Muara Siap Amankan Sidang Pleno Surat Suara di PPK
1. Sejak KDT ditetapkan sebagai KSPN jelas sudah ditetapkan target kunjungan wisatawan ke KDT adalah minimal 1 juta orang pertahun, akan tetapi capaian target pariwisata tersebut masih jauh dari harapan, misalnya sudah 2( dua) kali dilakukan event internasional di Danau Toba dengan anggaran yang sangat besar pengunjungnya masih masyarakat lokal, pengunjung wisatawan asing masih sedikit dan atau bisa dihitung dengan jari.
2. Sesuai dengan perencanaan nasional yang pernah saya baca bahwa pembangunan infrastruktur terutama jalan lingkar keliling pesisir Danau Toba ( DT ) belum terlaksana sepenuhnya demikian juga jalan lingkar luar KDT nya.
3. Dari beberapakali kunjungan kerja Bapak ke KDT Bapak sudah menyatakan akan meninjau ulang izin-izin Perusahaan-perusahaan yang mengakibatkan gersangnya KDT dan sangat parahnya kerusakan hutan KDT, demikian juga atas pencemaran lingkungan hidup Danau Toba ( DT ) yang sudah sangat parah itu termasuk Enceng Gondok sangat bertumbuh subur di DT nya sudah terkesan seperti rawa-rawa. Demikian juga agar ZERO KJA di DT secara bertahap sudah dilakukan pengurangan KJA di DT akan tetapi faktanya tidak berkelanjutan dan justru semakin maraknya KJA di DT nya. Catatan. Tentang pencemaran air DT nya sudah ada penelitian Bank Dunia untuk itu. Pernyataan bapak tersebut sudah diberitakan berbagai media.
4. Beberapa tahun lalu Bapak dengan beberapa Menteri dan pejabat Pemprovsu/Kabupaten KDT sudah memulai melakukan penghijauan KDTnya di Humbahas dan juga sudah pernah Bapak lakukan sebelumnya. Pada waktu itu bapak dengan jelas menyatakan akan dihijaukan, dikonservasi KDT yang sudah sangat gersang dan hutannya sudah sangat parah itu (berbagai media sudah memberitakannya), akan tetapi hingga saat ini belum ada tindak lanjut dan atau realisasinya baik oleh pusat, Pemprovsu maupun oleh Pemkab 8( delapan) Kabupaten di KDT.
5. Beberapa tahun terakhir dari tahun ke tahun di beberapa tempat di KDT terus terjadi banjir dan longsor yang menimbulkan banyak korban meninggal, banyak bangunan hancur, area pertanian hancur bahkan tidak bisa digunakan lagi, penduduk dibayangi ketakutan hidup di KDT, dll. Apakah keadaan ini dibiarkan terus....???.
6. Diberbagai kesempatan Bapak dan Menteri Kehutanan sudah berjanji akan menetapkan kebijakan akan mengembalikan tanah adat Masyarakat Adat di KDT, faktanya masih sebagian tanah adat tersebut sudah ditetapkan kembali milik Masyarakat Adat dan masih banyak tanah-tanah adat komunitas Masyarakat Adat belum dikembalikan/ditetapkan menjadi milik Masyarakat Adat.
7. Humbahas beberapa tahun yang lalu sudah ditetapkan sebagai pengembangan " FOOT ESTATE" untuk mengatasi daya tahan pangan nasional ternyata gagal dan anggaran pusat sudah dihentikan untuk itu, katanya akan diusahakan peran investor untuk menindak lanjutinya. Demikian juga di beberapa Kabupaten program daya tahan pangan ini masih berproses.
8. Di kabupaten Humbahas telah ditetap 5000 HA untuk tanaman obat-obatan, akan tetapi hingga kini belum jelas seperti apa realisasinya.
9. Geopark Kaldera Toba ( GKT ) 3 tahun lalu sudah ditetapkan sebagai Geopark Internasional, akan tetapi beberapa bulan yang lalu setelah dievaluasi oleh TIM Assessor UNESCO apa bisa dilanjutkan sebagai Geopark Internasional atau tidak, ternyata dari hasil evaluasi UNESCO sudah menetapkan kategori "KARTU KUNING" karena ada beberapa masalah dalam penangan/pengelolaannya (sudah banyak pemberitaan media untuk itu). Dari yang bisa saya ikuti hingga kini sepertinya belum ada jelas bagaimana secara terencana dan terukur terutama dari Pemprovsu dan Kementerian Pariwisata merespon atas peringatan kartu kuning dan rekomendasi UNESCO nya.
10. Kita tahu Inalum adalah proyek strategis nasional di KDT dan semua orang tahu bisa tidaknya beroperasi Inalum nya dengan baik adalah sangat ditentukan tetap terjaganya stabilnya debit air Danau Toba nya yang tentu sangat erat kaitannya dengan tetap terjaganya kelestarian ekosistem KDT nya. Fakta nya sudah beberapa kali harus dilakukan upaya hujan buatan dengan anggaran yang sangat besar karena tidak cukupnya lagi debit air DT nya untuk mengoperasikan Inalumnya.
11. Kita tahu sejak KDT ditetapkan negara sebagai KSPN dan Geopark Internasional sudah besar anggaran dana dialokasikan untuk KDT , akan tetapi menurut hemat saya kurang berdaya dan guna lah itu untuk lebih optimal untuk mensejahterakan Rakyat dan meningkatkan devisa negara,bila Bapak dan atau Pemerintah tidak serius untuk mengatasi dan atau menetapkan kebijakan-kebijakan untuk point-point yang saya sampaikan itu.
Demikian surat terbuka ini saya sampaikan kepada Bapak kiranya mendapat perhatian serius dari Bapak untuk merespon dan menyikapinya sekaligus untuk penyelamatan Inalum proyek strategis nasional itu, dll.
Salam KDT agar menjadi " Bali Kedua " seperti pernah Bapak sampaikan dan salam penyelamatan KDT sebagai Geopark Internasional dimata dunia internasional.
Horas....Horas...Horas.
Hormat Saya
Mangaliat Simarmata
[Redaktur : Hadi Kurniawan]