Danau-Toba.WahanaNews.co, Samosir - Wakil Bupati Samosir, Martua Sitanggang memantau pembuatan pupuk organik dari 12 kelompok tani di Desa Nainggolan dan Sipinggan Lumban Siantar. Dia berharap kelompok tersebut dapat membuat pupuk organik secara mandiri, mengingat kebutuhan pupuk kimia bersubsidi terbatas di tingkat nasional.
“Pertanian jangan sampai gagal panen karena kekurangan pupuk, mari kita coba dengan pupuk buatan sendiri, jangan mengeluh, mari bergiat belajar pembuatan pupuk untuk memenuhi pertanian,” ujar Martua saat menyemangati para petani di acara Bunga Desa di Desa Sipinggan Lumban Siantar dan Nainggolan-Kecamatan Nainggolan pada 7 Februari 2024.
Baca Juga:
KPU Labura Verifikasi Berkas Calon Bupati dan Wakil Bupati di Rantau Prapat: Pastikan Dokumen Sah
Selain pupuk kimia bersubsidi, pupuk organik cair juga perlu dicontoh karena hasilnya tidak kalah baik. Pupuk bersubsidi sudah menjadi masalah nasional yang hanya dapat memenuhi 35-40 persen, dalam konteks masalah pupuk ini dipengaruhi oleh perang Rusia dan Ukraina. Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten Samosir tetap mengusahakan solusinya.
Dalam program Bunga Desa, Martua mengatakan bahwa Bupati dan Wakil Bupati memiliki peran yang sama dalam melakukan silaturahmi dan tatap muka dengan masyarakat desa. Sebagai pemimpin daerah, mereka ingin mendengarkan langsung keluhan masyarakat sehingga dapat tersedia solusi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
Lebih lanjut, Martua mengatakan bahwa permintaan masyarakat terkait pertanian, peternakan, dan perikanan harus dipenuhi, karena kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga:
Wakil Bupati Labuhanbatu Utara Resmi Buka Kegiatan Outbound Aparatur Pemerintah Desa
"Yang paling penting tugas pemerintah daerah adalah untuk menuntaskan kemiskinan di Samosir," kata Martua.
Menurut Martua, pembangunan Kabupaten Samosir harus diawali dari desa dan diharapkan anak muda menjadi salah satu pelopor pembangunan yang mempunyai inovasi dan energik. Desa yang maju akan membuat Kabupaten Samosir maju, karena pembangunan dimulai dari bawah ke atas.
Martua Sitanggang menegaskan agar kios pupuk bersubsidi yang membandel diberi sanksi tegas. Sesuai dengan keluhan masyarakat, kelompok tani tidak seharusnya membayar terlebih dahulu baru dapat mengambil pupuk.
"Sanksi tegas bagi kios pupuk yang bandal. Evaluasi dan diperiksa, kalau memang demikian cabut ijinya," tegas Martua. Terkait penataan infrastruktur jalan, Martua mengimbau masyarakat agar bersedia membebaskan lahan tanpa ganti rugi sehingga pembangunan dapat berjalan lancar.
Wakil Ketua DPRD Samosir Pantas M. Sinaga menyampaikan bahwa perubahan nama desa akan dibahas bersama Pemerintah Kabupaten Samosir, karena harus melalui Peraturan Daerah yang ditetapkan melalui rapat paripurna. Selaku Ketua KTNA, Pantas mengajak masyarakat untuk melakukan pola tanam serentak dengan menyesuaikan ketersediaan pupuk, sehingga ketika tanaman membutuhkan pupuk maka sudah tersedia.
"Pendistribusian pupuk kimia bersubsidi memiliki regulasi yang mengatur, sehingga dengan pola tanam serentak petani dapat menyesuaikan jadwal tanam sesuai ketersediaan pupuk," ucapnya.
Kepala Desa Nainggolan, Benhad Parhusip, mengatakan bahwa pelayanan berjalan dengan baik dan sangat membantu masyarakat. Sirtunisasi masih dilakukan untuk peningkatan jalan dari simpang 3 - Janji Marapot. Benhad tetap meminta agar sirtunisasi ditambah untuk perbaikan beberapa ruas jalan sekaligus pelebaran. Selain itu, Benhad meminta pembangunan irigasi dan normalisasi sungai Sihoda dan Silinta, karena pinggiran sungai tergerus yang berpotensi merusak lahan pertanian sehingga diperlukan penanganan dyk sungai.
"Kami berterima kasih atas tersedianya pelayanan ini, semoga Kabupaten Samosir semakin sukses kedepannya," kata Benhad.
Kepala Desa Sipinggan Lumban Siantar, Juniman Lumban Siantar, meminta peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di desanya. Dia berharap penataan tepi pantai, yang selama ini menjadi lumbung eceng gondok, dapat dikelola menjadi tanah lapang yang mendukung pertumbuhan UMKM. Selain itu, Juniman menginginkan penggantian nama desa dari Sipinggan Lumban Siantar menjadi Lumban Siantar, penuntasan pembangunan kantor desa, alat berat untuk memperlebar dan membuka jalan.
Wakil Bupati Samosir juga memberikan berbagai pelayanan gratis, antara lain pengurusan administrasi kependudukan, pelayanan kesehatan gratis dan BPJS gratis, pelayanan Keluarga Berencana (KB), penyuluhan stunting dan sosialisasi kekerasan perempuan dan anak, penyuluhan UMKM, pengurusan perijinan berusaha, pelatihan pembuatan pupuk organik atau POP, penyuluhan penyakit rabies, serta memberikan bantuan pupuk organik kepada kelompok tani, bantuan pendidikan untuk memotivasi siswa berprestasi, dan bantuan tambahan gizi untuk stunting. Acara tersebut dihadiri oleh SAB Rudi SM. Siahaan, HUT Isasar Simbolon, Asisten II Hotraja Sitanggang, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Immanuel Sitanggang, pimpinan OPD, Camat Nainggolan Tino Nainggolan, serta tokoh masyarakat dari dua desa tersebut.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]