Ia mengatakan kegiatan ini di ikuti oleh warga Desa Aritonang,Desa Simatupang dan peserta dari berbagai warga lainnya Kecamatan Muara.
Pembukaan Pagelaran "CERITA ANAK TOBA". Festival Kreativitas Siswa 2023 ini dihibur budaya musik tradisional Batak Toba oleh Siswa/i SMP Negeri 2 Muara, penampilan tari tortor tradisional salah satu ekstrakurikuler yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Muara, dilanjutkan dengan teater monolog, dan akustik.
Baca Juga:
Ikatan Akademi Paradigta Indonesia, 23 Kader Pekka Angkatan 1 di Meranti Diwisuda
"Diakhir Acara diadakan Tolkshow dengan menghadirkan donatur," ucap Drs. Jhonaer Silaban.
Salah satu guru IPS SMP Negeri 2 Muara, Sarmauli Tambunan Spd menyebutkan dengan mengangkat tema "CERITA ANAK TOBA Pojok para pemimpi", dengan tema yang diangkat tersebut pentingnya seseorang memiliki personal branding, agar memiliki daya tawar dalam dunia kerja atau dalam hal apapun.
"Acara CERITA ANAK TOBA, Muara Pojok Para Pemimpi, menariknya dengan pertunjukkan dari hasil karya siswa, antara lain menampilkan teater kontemporer sebagai salah satu pengaplikasian dari beberapa mata pelajaran serta pentas seni yang mampu menyihir para penonton,siswa/i mampu beraktivitas pembuatan berbagai kuliner Siswa/i," sebutnya.
Baca Juga:
2000 Peserta Ramaikan Pawai Ta'aruf MTQN Ke 55 dan Festival Nasyid Tingkat Kecamatan Meranti
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara Bontor Hutasoit dalam sambutannya dalam acara tersebut mengatakan ,turut juga mengundang para dewan guru yang pernah berkiprah di SMP Negeri 2 Muara.
Mereka di undang untuk memberikan inspirasi bagi para guru yang masih mengabdikan dirinya dengan membagikan pengalaman saat mengajar di SMP N 2 Muara saat para dewan guru mengajar, kondisi sekolah masih dengan segala keterbatasan, baik media pembelajaran atau alat komunikasi lainnya, namun, dengan rasa bangga dan tetap semangat mereka terus mengabdikannya pada dunia pendidikan.
Karena ternyata mereka memiliki prinsip bahwa pengajar bukanlah hanya sekedar mendapatkan uang, namun jauh daripada itu mereka mengajar dengan hati, tanpa memperhitungkan seberapa besar mereka dapatkan.