"Filosofi dalihan na tolu yakni somba marhula hula, manat mardongan tubu, dan elek marboru ini mengikat sistem kekerabatan dalam bertindak dan bertutur dan semuanya ini merupakan kekayaan budaya yang tetap dilestarikan sampai saat ini,"sebutnya menambahkan.
Bupati juga mengajak setiap tamu yang hadir untuk tidak ragu datang kembali berkunjung dan berwisata ke Danau Toba khususnya ke Kabupaten Toba.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Yogyakarta Berkomitmen Wujudkan Three Zero HIV/AIDS pada Tahun 2030
Banyak destinasi wisata pilihan yang bisa dinikmati dan dikunjungi, baik itu wisata pantai seperti Pantai Pasir Putih Parparean, Pantai Pakkodian, Sunset Beach Tambunan Lumban Gaol, Taman Eden 100, Bukit Gibeon, dan Pemandangan Indah Adian na Lambok yang telah diresmikan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.
Ada juga wisata budaya seperti Museum Batak TB Center, Makam Sisingamangaraja XII, Huta Parmalim, Desa adat Ragi Hotang Meat, ada juga wisata religi seperti Makam Missionaris IL Nomensen, dan wisata minat khusus seperti Arung Jeram Parhitean di Kecamatan Pintu Pohan Meranti.
Serta Sirkuit Grasstrack/Motorcross Sibodiala bahkan ada juga The Caldera Toba Nomadic Escape yang merupakan kawasan otoritatif Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT).
Baca Juga:
Pemerintah Kota Yogyakarta Himbau Masyarakat Waspadai Tawaran Penipuan Terkait CPNS
Dengan adanya kunjungan kerja ini, Bupati Poltak juga berharap dapat semakin menjalin silaturahmi dan kerjasama dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, pertanian dan yang lainnya antara Pemkab Toba dan Pemkot Yogyakarta
"Mungkin kami bisa belajar bagaimana membuat corak dan motif batik seperti batik Yogya yang sangat terkenal di seluruh pelosok Nusantara bahkan mancanegara," katanya.
Bupati juga meminta agar kiranya rombongan berkenan untuk mempromosikan keindahan Danau Toba secara khusus memperkenalkan Kabupaten Toba sebagai destinasi pariwisata yang sangat kaya akan keindahan alam dan kearifan lokal dan juga berharap agar kerjasama ini berkelanjutan.