Danau-Toba.Wahananews.co | Ketua Umum Forum Batak Intelektual (FBI), Leo Situmorang mendukung solusi yang menguntungkan pemilik Keramba Jaring Apung (KJA) dalam proses penataan kawasan perairan Danau Toba.
Dukungan ini disampaikan merespon Komitmen Gubernur Sumatera Utara, Edi Rahmayadi yang mengatakan pentingnya memastikan pemilik KJA tetap mendapat penghasilan.
Baca Juga:
FBI Laporkan Holywings ke Polda Metro Jaya
"Kami akan kawal dan pastikan tidak ada warga dan pemilik KJA yang dirugikan dalam penataan kawasan Danau Toba," tegas Leo kepada wartawan, Kamis (18/11/2021).
Solusi yang ditawarkan Pemerintah kata Leo harus mengedepankan dialog yang konstruktif bersama dengan seluruh pemilik KJA tanpa terkecuali serta warga lainnya yang terdampak penataan kawasan Danau Toba.
"Sebab, pemilik juga selama ini secara ekonomi berhubungan dengan pihak lain yang menyediakan barang maupun jasa dalam pengelolaan KJA serta produk yang dihasilkan," kata Leo.
Baca Juga:
Terkuak “Kebohongan” Razman Nasution, Ternyata Tak Pernah Jadi Kuasa Hukum Budi Gunawan
Dia memastikan, komitmen Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang mengatakan proses penataan kawasan Danau Toba harus memastikan pemilik KJA tetap mendapat penghasilan, didukung penuh oleh FBI di seluruh Indonesia, khususnya jajaran pengurus di wilayah Sumatera Utara.
"Sebagai organisasi yang berakar dari Sumatera Utara, FBI bangga dan mendukung penataan kawasan Danau Toba. Tapi, kami juga tidak mau warga dan pemilik KJA dirugikan. Libatkan seluruh pemangku kepentingan bicara dari hati ke hati secara musyawarah, sesuai kearifan lokal yang hidup selama ini dalam budaya masyarakat di kawasan Danau Toba. Jangan sewenang-wenang, FBI akan melawan!" tegasnya.
Pernyataan Ketua Umum FBI itu dibenarkan Sekretaris DPC Kabupaten Toba, Biduan Sitorus. Dikatakan, DPC FBI Toba sangat mendukung program Ketua Umum FBI di Danau Toba.