Danau-Toba.Wahananews.co, Samosir - Seiring dengan pembenahan Danau Toba yang sudah semakin baik dan meningkatkan kunjungan wisata ke Danau Toba, Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) menggandeng National Geographic (Natgeo) Indonesia guna menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Paket Wisata Trail of The Kings.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama BPODT, Jimmy Bernando Panjaitan melalui Pesan tertulisnya yang disampaikan oleh Kepala Divisi Komunikasi Publik Nelson Lumbantoruan pada awak media Sabtu (9/12/2023).
Baca Juga:
BPODT Ungkap Peluang Investasi di Toba Caldera Resort pada Forum Investasi Pariwisata Internasional
Dirut BPODT menyampaikan bahwa bahwa
SOP dan Paket Wisata Trail of The Kings mengambil konsep migrasi Raja-Raja Batak tempo dulu, bagaimana mereka bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan menelusuri bukit-bukit, perjalanan darat maupun perjalanan air atau sungai.
Dimana SOP dan Paket Wisata Trail of The Kings akan memperkenalkan berbagai aktivitas petualangan yang ada di Kawasan Danau Toba antara lain berupa: lari lintas alam, bersepeda dan bermain kayak. Produk wisata tersebut diperkaya dengan storynomic tentang warisan geologi, warisan biologi maupun warisan budaya.
Direktur Utama BPODT, Jimmy Bernando Panjaitan mengatakan bahwa penyusunan SOP dan Paket Wisata Trail of The Kings adalah salah satu strategi yang dilakukan untuk memasarkan Danau Toba kepada wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Baca Juga:
BPODT Gelar Lomba Lari Trail Bertaraf Internasional di Samosir, Ini Tanggalnya!
“SOP dan Paket Wisata Trail of The Kings adalah salah satu strategi untuk menjangkau pasar nasional maupun internasional melalui berbagai aktifitas yang menjadi trend masyarakat masa kini dan tetap membalutnya dengan narasi warisan geologi, warisan biologi dan warisan budaya yang ada di Kawasan Danau Toba,” ujar Jimmy dipesan WhatsAppnya
Lebih lanjut Jimmy mengatakan bahwa dengan adanya SOP dan paket Wisata yang jelas mengatur sebuah perjalanan wisata, pasti akan memberi kemudahan bagi pelaku wisata seperti: travel operator, komunitas maupun bagi wisatawan itu sendiri.
SOP dan Paket Wisata Trail of The Kings akan memposisikan Danau Toba sebagai one single destination dalam promosi dan pemasarannya. Nantinya, produk wisata ini juga dikembangkan menjadi pola perjalanan wisata yang akan menghubungkan 8 Kabupaten, 16 geosite, 33 geopoint, 6 Kawasan Wisata Utama (KWU ITMP), puluhan desa wisata, ratusan cagar budaya dan sejarah, dan landmark-landmark utama lain di Kawasan Danau Toba.
Dirut BPODT menyampaikan bahwa Direncanakan produk ekowisata ini akan melalui rute sepanjang ± 1000 km secara total, mengelilingi Kawasan Danau Toba. Nantinya akan disusun paket wisata multi atraksi milenial/ Gen Z selama 5 hari 4 malam dan paket wisata multi atraksi keluarga selama 3 hari 2 malam. Produk wisata Trail of The Kings direncanakan akan dilaunching pada tahun 2024.
Nelson Lumbantoruan Kepala Divisi Komunikasi Publik juga menyampaikan bahwa Tim dari Natgeo dan BPODT telah mengawali eksplorasi ke Kabupaten Humbang Hasundutan untuk melihat langsung berbagai daya tarik wisata yang ada disana antara lain: bentang alam Bakara-Tipang, Istana Sisingamangaraja Aek Sitiotio, Tombak Sulusulu, Air Terjun Janji, Perkampungan Banjar Tonga Manalu, Batu Maranak Tipang.
Selain melihat langsung daya tarik wisata, juga melihat hal-hal yang dianggap mendukung untuk penyusunan SOP dan Paket Wisata tersebut antara lain: aksesibilitas, amenitas maupun atraksi. Tim survei menginap di Desa Tipang. Desa Tipang sudah mendapat Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2021.
"Eksplorasi dilanjutkan ke Kabupaten Samosir dengan mengunjungi Destinasi Wisata Togaraja, Pemandangan Tele, Bukit Holbung diKecamatan Harian, Limbong, Sagala, Aek Rangat Pusuk Buhit, Tano Ponggol, Waterfront City Pangururan, perkampungan ulos Lumban Suhisuhi dan menginap di homestay Lumban Suhisuhi. Tim survei menilai bahwa pelayanan di homestay Lumban Suhi suhi sudah bagus. Perjalanan dilanjutkan dengan mengelilingi Pulau Samosir," katanya.
Kepala Divisi Komunikasi Publik yang bertugas di BPODT menyampaikan bahwa selanjutnya perjalanan berikutnya dilanjutkan ke Parapat dan Ajibata. Disana nantinya tim survei akan menikmati wahana air yang disuguhkan oleh Hotel Danau Toba International Parapat antara lain: kayak, stand up paddle. Selanjutnya tim survei melanjutkan perjalanan ke Desa Sigapiton.
"Dilokasi tersebut Tim akan bertemu dengan masyarakat Desa Sigapiton dan berkesempatan untuk mengunjungi homestay, dermaga dan perkampungan masyarakat. Perjalanan diakhiri di The Kaldera Nomadic Escape, kawasan wisata yang dikelola oleh BPODT," ucapnya.
Irwan Tamrin selaku project leader dalam kegiatan ini menyampaikan akan rasa kepuasannya mengelilingi Danau Toba.
"Danau Toba adalah living laboratory untuk wisata edukasi karena memiliki alam, budaya serta landscape yang sangat kaya dan sarat akan makna," ungkapnya.
“Saya tertarik terlibat dalam project ini karena kita seperti menemukan jejak Raja-Raja Batak di Kawasan Danau Toba dalam bentuk aktifitas produk wisata yang akan dinarasikan dengan berbagai filosofi. Diharapkan dengan adanya SOP ini bisa menjadi benchmark bagi daerah lain sehingga memiliki standar untuk diperkenalkan kepada travel operator maupun wisatawan,” imbuh Irwan.
Didi Kaspi Kasim selalu Editor In Chief National Geographic Indonesia yang turut serta dalam eksplorasi ini menyampaikan pemetaan ini sebenarnya bukan membangun tapi merajut apa yang selama ini sudah dikerjakan oleh masing masing stake holder sehingga pihaknya punya satu solusi yang terhubung
“Kuncinya soal terhubung, namanya jalur (trails). Hari ini trails itu masih berbentuk titik titik yang tidak terajut menjadi satu dan kehadiran kami disini untuk merajut titik titik tersebut agar ketemu dan menjadi satu,” tutup Didi.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]