Nelson Lumbantoruan Kepala Divisi Komunikasi Publik juga menyampaikan bahwa Tim dari Natgeo dan BPODT telah mengawali eksplorasi ke Kabupaten Humbang Hasundutan untuk melihat langsung berbagai daya tarik wisata yang ada disana antara lain: bentang alam Bakara-Tipang, Istana Sisingamangaraja Aek Sitiotio, Tombak Sulusulu, Air Terjun Janji, Perkampungan Banjar Tonga Manalu, Batu Maranak Tipang.
Selain melihat langsung daya tarik wisata, juga melihat hal-hal yang dianggap mendukung untuk penyusunan SOP dan Paket Wisata tersebut antara lain: aksesibilitas, amenitas maupun atraksi. Tim survei menginap di Desa Tipang. Desa Tipang sudah mendapat Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2021.
Baca Juga:
BPODT Ungkap Peluang Investasi di Toba Caldera Resort pada Forum Investasi Pariwisata Internasional
"Eksplorasi dilanjutkan ke Kabupaten Samosir dengan mengunjungi Destinasi Wisata Togaraja, Pemandangan Tele, Bukit Holbung diKecamatan Harian, Limbong, Sagala, Aek Rangat Pusuk Buhit, Tano Ponggol, Waterfront City Pangururan, perkampungan ulos Lumban Suhisuhi dan menginap di homestay Lumban Suhisuhi. Tim survei menilai bahwa pelayanan di homestay Lumban Suhi suhi sudah bagus. Perjalanan dilanjutkan dengan mengelilingi Pulau Samosir," katanya.
Kepala Divisi Komunikasi Publik yang bertugas di BPODT menyampaikan bahwa selanjutnya perjalanan berikutnya dilanjutkan ke Parapat dan Ajibata. Disana nantinya tim survei akan menikmati wahana air yang disuguhkan oleh Hotel Danau Toba International Parapat antara lain: kayak, stand up paddle. Selanjutnya tim survei melanjutkan perjalanan ke Desa Sigapiton.
"Dilokasi tersebut Tim akan bertemu dengan masyarakat Desa Sigapiton dan berkesempatan untuk mengunjungi homestay, dermaga dan perkampungan masyarakat. Perjalanan diakhiri di The Kaldera Nomadic Escape, kawasan wisata yang dikelola oleh BPODT," ucapnya.
Baca Juga:
BPODT Gelar Lomba Lari Trail Bertaraf Internasional di Samosir, Ini Tanggalnya!
Irwan Tamrin selaku project leader dalam kegiatan ini menyampaikan akan rasa kepuasannya mengelilingi Danau Toba.
"Danau Toba adalah living laboratory untuk wisata edukasi karena memiliki alam, budaya serta landscape yang sangat kaya dan sarat akan makna," ungkapnya.
“Saya tertarik terlibat dalam project ini karena kita seperti menemukan jejak Raja-Raja Batak di Kawasan Danau Toba dalam bentuk aktifitas produk wisata yang akan dinarasikan dengan berbagai filosofi. Diharapkan dengan adanya SOP ini bisa menjadi benchmark bagi daerah lain sehingga memiliki standar untuk diperkenalkan kepada travel operator maupun wisatawan,” imbuh Irwan.