Tapsel/Madina Wahana News.co, Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) Atika Azmi Utammi Nasution fast respon atau respon cepat keluhan masyarakat atas peristiwa banjir di lahan pertanian dan pemukiman masyarakat di Kecamatan Panyabungan Utara.
Atika didampingi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yaitu Dinas PUPR, BPBD, dan Dinas Pertanian turun langsung ke lahan pertanian warga di Desa Huta Damai, Kampung Baru dan pemukiman warga di Jambur Padang Matinggi, Senin (5/8/2024).
Baca Juga:
PJU DAN Karyawan PT RMM Sikarakara Bersih Dari Narkoba
Dalam peninjauan lahan pertanian itu, Wabup Madina melihat secara langsung kondisi parit yang tertimbun material sehingga air dari parit itu melimpah ke lahan pertanian masyarakat.
Setelah itu, Atika dan OPD bertolak menuju Desa Jambur Padang Matinggi melihat kondisi irigasi yang meluap. Kunjungan terakhir Atika melihat bendungan pembungaan limbah Bandara Abdul Haris Nasution di Desa Sidojadi, Kecamatan Bukit Malintang.
Atika mengatakan kunjungannya itu bersama pihak Bandara AH. Nasution bertujuan untuk memastikan penyebab luapan banjir yang terjadi di beberapa Desa di Kecamatan Panyabungan Utara termasuk mencari solusi lahan pertanian terendam banjir.
Baca Juga:
Minimalisir Penggunaan Narkoba PT RMM Bekerjasama BNNK Adakan Tes Urine Karyawan
"Solusi dalam jangka pendek, sedimen yang cukup menumpuk di parit itu akan kita normalisasi. Mudah-mudahan dengan Oplah (Optimalisasi Lahan) juga bisa, ini kami sedang memetakan saluran saluran tiga sungai, ini sedang dipetakan dinas terkait dan pihak bandara," katanya.
"Tapi intinya solusi jangka pendek Insyallah akan segera kita lakukan, kalau jangka panjang kita sedang dipetakan," sambung Atika.
Wabup Atika mengajak masyarakat agar mau bergotong royong, sebab normalisasi akan dilakukan dalam Minggu ini.
"Kejadian ini kan kejadian yang tidak terduga, kejadian yang menimpa masyarakat. Jadi ini untuk keperluan masyarakat, harus saling mendukung," ujarnya.
Atika juga mengaku belum bisa mengomentari soal pernyataan masyarakat bahwa material dan banjir tersebut akibat dari pembangunan Bandara Abdul Haris Nasution.
"Kalau ke sana (tuduhan masyarakat soal limbah Bandara) belum bisa saya jawab. Seperti saya bilang tadi, OPD masih memetakan debit air yang bertambah ini akibat apa, apakah murni akibat derasnya hujan atau apakah ada drainase yang kurang efektif dari Bandara belum bisa saya jawab," jelasnya.
Atika melaporkan, lahan pertanian dan perkebunan masyarakat yang terdampak banjir tersebut sekitar 85 Hektar.
Redaktur/ Tohap Simaremare