Danau-Toba.WahanaNews.co - Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom, menghadiri acara serah terima aset asrama Mawar dari Keuskupan Agung Medan kepada Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) di SMAK Negeri Desa Simbolon Purba-Palipi.
Dalam sambutannya, Bupati Samosir mengapresiasi langkah Keuskupan Agung Medan yang telah menyerahkan aset kepada pemerintah melalui Kemenag RI. Ia berharap bahwa setelah diserahkan ke pusat, pembangunan infrastruktur dan fasilitas SMAK dan asrama ini akan semakin lengkap.
Baca Juga:
Bupati Samosir Panen Bawang Merah Dengan Kelompok Tani Bersama
Bupati Samosir juga meminta perhatian Kementerian Agama RI untuk menambah kebutuhan guru agama di Kabupaten Samosir. Permintaan ini muncul karena banyaknya permintaan penambahan guru agama dari para pemuka agama. "Kami memiliki keterbatasan, namun kami memohon agar Kementerian Agama dapat membuka kuota guru agama dan menempatkannya di Samosir," ujar Bupati Samosir.
Vandiko Gultom menekankan pentingnya kebutuhan guru agama mengingat Kabupaten Samosir merupakan salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas. Sebagai pemerintah, mereka berkewajiban melindungi karakter generasi muda melalui peningkatan pendidikan iman. Bupati Samosir berharap agar penerimaan P3K guru agama dapat dialokasikan ke Kabupaten Samosir tahun ini dan setidaknya tahun depan.
Dalam konteks pengelolaan asrama, Bupati Samosir menyatakan kesiapannya untuk mendukung pengembangan SMAK Negeri di Kabupaten Samosir. Meskipun sekolah ini sudah diserahkan ke pusat, SMAK dan asrama ini tetap menjadi bagian dari masyarakat Samosir.
Baca Juga:
Bupati Samosir Salurkan Bantuan Pangan Kepada 1.338 Keluaga
Acara penyerahan aset asrama Mawar Kasih diawali dengan Ekaristi yang dipimpin oleh Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung. Dengan penyerahan tersebut, pengelolaan asrama menjadi kewenangan Kemenag RI, setelah sebelumnya SMAK sudah diserahkan ke pemerintah sebagai sekolah negeri.
Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI, Suparman, menyatakan bahwa sekolah katolik bertujuan menghasilkan generasi yang berkarakteristik katolik, memiliki integritas, jujur, dan taat pada aturan. Pembenahan infrastruktur dan fasilitas pendukung akan menjadi fokus ke depan, dengan kolaborasi antara gereja dan pemerintah.
Pemerintah juga akan melibatkan kementerian lain dalam pembinaan iman dari gereja, guna menciptakan sekolah yang bernuansa katolik dan generasi yang berkarakter kuat.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]