danau-toba.wahananews.co | Bupati Toba, Poltak Sitorus memimpin rapat pembahasan tanggap cepat identifikasi dan solusi penanganan dampak bencana banjir di Kantor Camat Lumbanjulu, Minggu, (21/8/2022)
Dalam rapat bupati didampingi oleh Pj. Sekdakab Toba Drs. Augus Sitorus, Plt. Asisten Adm. Umum Setdakab Very Napitupulu, Kepala BPBD Pontas Batubara, Plt. Kadis Kominfo Sesmon TB Butarbutar, Plt. Kasatpol PP Harianto Butarbutar, Kabag Protokol Try Sutrisno Samosir, Plt. Camat Lumbanjulu Herta Simanjuntak, dan Kepala Bidang Peralatan Maju Simangunsong.
Baca Juga:
16 Desa di Aceh Barat Terendam Banjir, Air Capai 50 Sentimeter
Bupati Poltak Sitorus menyampaikan rapat ini sebagai bentuk quick respon akibat bencana alam banjir bandang yang melanda Kecamatan Lumbanjulu di Desa Pasar Lumbanjulu, Jangga Dolok, Desa Jangga Toruan, dan Desa Sibaruang.
"Kita harus mengambil langkah cepat untuk mengurangi resiko bencana tersebut," katanya
“Dinas PUTR harus segera lakukan perbaikan kerusakan yang terjadi di beberapa titik, secara khusus memperbaiki saluran air minum yang merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat di tiga desa,"'terangnya menyambung.
Baca Juga:
BPBA Lapor Dua Desa di Aceh Jaya Terendam Banjir Setinggi 1,2 Meter
Sementara Kepala Desa Pasar, Lumbanjulu Abdul Jaminar Sirait menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sangat tinggi kepada Bupati Toba Ir. Poltak Sitorus dan jajarannya yang memberikan respon cepat, atas bencana dan musibah yang dialami oleh masyarakat di Kecamatan Lumbanjulu. Khususnya di Desa Pasar Lumbanjulu saat banjir bandang.
Pemerintah Kabupaten Toba dipimpin Bupati Toba Poltak Sitorus langsung turun gerak cepat melihat kondisi masyarakat dengan memberikan bantuan.
Segera diturunkan bantuan peralatan, sarana prasarana dari tim terpadu yakni BPBD, Satpol-PP, Dinas Sosial, Dinas Pertanian, Dinas Ketapang dan Dinas PUTR yang bekerja hingga dini hari tanggal 15 Agustus 2022 lalu.
Siang ini juga, lanjut Kades Abdul Jaminar Sirait, Bupati Toba Poltak Sitorus bersama dinas terkait, melakukan peninjauan langsung dengan berjalan kaki untuk melihat kondisi, situasi infrastruktur yang mengalami kerusakan termasuk ke titik sumber air bersih yang berada di lereng bukit belakang Kantor Camat Lumbanjulu.
Selanjutnya setelah Bupati Poltak Sitorus bersama tim meninjau kondisi sumber air bersih yang berada di lereng bukit (red: Gunung Simanuk-manuk).
Bupati Poltak Sitorus pun memerintahkan kepada Dinas PUTR yang saat itu hadir Kepala Bidang Peralatan Maju Simangunsong agar saluran air (pipa) PVC mulai dari bak penampungan/pembagian air hingga hilir Senin 22 Agustus segera diperbaiki hingga berfungsi dengan baik.
"Kehadiran Pemerintah Kab Toba harus benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat yang terdampak bencana saat ini," katanya.
Hasil pantauan MC Toba yang turu bersama rombongan Bupati Toba ke lokasi bak penampungan (pembagian air) yang berasal dari Bukit Pengunungan Simanuk-manuk,Lumbanjulu airnya cukup deras mengalir menuju bak penampungan sementara melalui 2 pipa berukuran 4-5 inchi.
Namun pipa penyaluran dari bak menuju pemukiman penduduk mengalami kerusakan cukup parah. Diantaranya putus, pecah dan bahkan terbawa hanyut oleh air banjir bandang.
Sambil berjalan dari lereng bukit tersebut menuju rumah tempat pemukiman penduduk hingga ke Pasar Lumbanjulu, Bupati Toba Poltak Sitorus juga menyambangi satu persatu rumah penduduk yang ada disekitar depan kantor camat.
Bupati Poltak Sitorus juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama agar melakukan gotong royong dengan aparatur pemerintah desa.
Peninjauan lokasi yang mengalami kerusakan akibat banjir bandang kemudian dilanjutkan ke Desa Jangga Dolok dan Desa Sibaruang.
Di sana tingkat kerusakan lahan sudah cukup parah.
Harapan warga setempat, disampaikan Pak Sinaga dan Pak Manurung bahwa yang dibutuhkan warga saat ini adalah agar pemerintah segera melakukan perbaikan infrastruktur terutama pipanisasi air bersih untuk digunakan masyarakat.
Hal ini disampaikanwarga Desa Sibaruang ini saat Bupati Toba Poltak Sitorus melihat langsung lokasi persawahan masyarakat yang rusak parah akibat banjir bandang tersebut.
Kerusakan areal sawah produktif sekitar 50 hektar.
"Bahkan sudah ada warga Sibaruang yang siap panen, baik panen padi dan panen jagung," ungkap Pak Sinaga. [mps]