“Makanya selain membutuhkan smart planning, kita juga harus memiliki smart execution dan harus memiliki smart dan strong leadership, di sinilah peran kita sebagai teknokrat, sebagai birokrat dan harus mampu membawa perubahan,” tegasnya.
Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Restuardy Daud sebelumnya secara virtual mengatakan, bahwa Musrenbang ini adalah momen penting dan strategis karena ini merupakan tahun pertama dari RPJMD 2025-2029 yang akan ditetapkan di awal tahun 2025 dan merupakan tahun pertama RPJPD 2025-2045, yang mempunyai empat proses tahapan dan ini merupakan tahun pertama.
Baca Juga:
Akhirnya, 1000 Tukang Becak dapat 2 Juta dari Pemkab Tapteng
“Jadi ini merupakan awal dari RPJMD dan RPJPD kita, dan tahun pertama bagi pemerintahan yang baru nanti untuk meletakkan pondasi menuju Indonesia emas di tahun 2045,” ujar Restuardy.
Restuardy juga mengapresiasi capaian pembangunan Sumatera Utara di tahun 2023. Terutama capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01% yang berada di posisi kedua tertinggi di pulau Sumatera, setelah Sumsel dan mendekati capaian nasional 5,05%.
Selain itu, tren kemiskinan Sumatera Utara di tahun 2023 menurun dan semakin baik menjadi 8,15%, di bawah nasional 9,36%. Tingkat pengangguran terbuka tahun 2023, Sumatera Utara berhasil menekan angka 5,89% dan menjadi 3 besar provinsi dengan TPT tertinggi dibandingkan dengan 9 provinsi lainnya. Nilai TPT Sumatera Utara juga masih lebih tinggi dibandingkan dengan TPT nasional 5,32%.
Baca Juga:
Kejuaraan Motocross Super Grastrack dan Becak Cross Pangdam I/BB Cup Sukses Digelar di Padang Sidempuan
Tingkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumatera Utara juga mengalami peningkatan dari 0,78 poin menjadi 75,13, tertinggi ketiga di wilayah Sumatera dan lebih tinggi dibandingkan rata-rata IPM nasional sebesar 74,39. Gini ratio Sumatera Utara di tahun 2023 berada di angka 0,309 lebih tinggi dari gini ratio Bangka Belitung, Sumatera Barat, dan Aceh.
Deputi bidang Pengembangan Regional Kementerian Bappenas Tri Dewi Virgiyanti mengatakan Bappenas sudah merumuskan dalam RPJPN bahwa wilayah Sumatera nantinya akan berperan lebih pada mata rantai bio industry dan kemaritiman, yang berdaya saing di kawasan barat Indonesia.
“Sumatera Utara telah dirumuskan nantinya dapat bersinergi dengan perencanaan pembangunan nasional dan sudah masuk dalam RPJPD di mana Sumatera Utara kita harapkan dapat berperan sebagai pusat bio industry, pariwisata di taraf global dan keragaman budaya,” kata Tri.