TAPANULI UTARA WAHANANEWS.CO, Siborongborong - Kabid Saranaprasarana Pertanian Kabupaten Tapanuli Utara Revanus Nababan angkat bicara soal proyek mangkrak proyek irigasi air tanah dangkal yang kini ditinggal rekanan tanpa berfungsi. Dia mengakui proyek tersebut tidak tuntas. Namun dia berdalih akan menyelesaikan hingga tuntas dapat difungsikan.
Proyek irigasi air tanah dangkal menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Pertanian tahun 2024. Proyek ini dilaksanakan Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun yang sama.
Baca Juga:
Pembangunan Gerbang Rumah Dinas Bupati Lampung Timur Rp6,9 Miliar Berbau Korupsi
Dengan pagu anggaran Ratusan juta, irigasi air tanah dangkal dibangun di lahan pertanian warga di Desa Paniaran, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, menelan anggaran ratusan juta, ungkapnya barubaru ini pada WAHANANEWS.CO. Jumat 10/1/2024
Lanjut Revanus. Proyek irigasi air tanah dangkal ini dilaksanakan untuk membantu para kelompok tani agar tetap bisa mengairi perladangan tanaman holtikultura sepanjang musim kemarau, sehingga para petani bisa menanam tiga kali dalam setahun.
Revanus mengakui proyek pembangunan irigasi air tanah dangkal di titik lahan pertanian warga tidak tuntas 100 persen. Menurut dia, para kontraktor hanya mampu menuntaskan pekerjaannya pada kisaran 58-89 persen.
Baca Juga:
Dipolisikan Buntut Kasus PT Timah, Guru Besar IPB Jelaskan Dasar Penghitungan Rp271 Triliun
Ia berdalih, 1 titik proyek irigasi air tanah dangkal tidak tuntas salah satunya karena faktor pencairan mandek. Menurut dia, saat itu para kontraktor terkendala pencairan dana mandek. Kondisi itu diperparah oleh waktu pengerjaan yang terbatas, yaitu dimulai Oktober 2024.
Alasan yang disampaikan Revanus mengesankan proses perencanaan proyek yang tidak matang, sehingga kendala pencairan dana mandek sehingga proyek irigasi tanah dangkal seakan tidak diperhitungkan. Disinggung terkait masalah di perencanaan, dia enggan memberi keterangan.
Sangat disayangkan, bila proyek ratusan juta tidak bermanfaat bagi masyarakat atau menjadi mubazir. Seperti proyek Irigasi Air Tanah Dangkal melalui Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Utara, di Siborongborong yang mangkrak.