TOBA WAHANANEWS.CO, Sejumlah pedagang makanan dan minuman yang berada di sekitar lokasi pelaksanaan perlombaan ski air pada perhelatan PON XXI di Kabupaten Toba mengeluh. Hingga hari ke-3, penonton sepi dan dagangan nyaris tidak laku.
Mei Siahaan (33) warga Balige, pedagang di lokasi venue mengaku kecewa dengan kondisi perhelatan kegiatan tingkat nasional yang terkesan hanya diketahui oleh beberapa orang saja.
Baca Juga:
Pemkab Serius Tangani Kerusakan Danau Toba
"Kalau begini saya kecewa, saya pikir banyak orang ternyata gak ada, atau mungkin pemerintah kurang perhatian. Jika seperti ini mungkin tidak sampai hari penutupan saya tidak lanjut berjualan, lebih baik saya di rumah", sebutnya dijumpai di warung yang dibangunnya di dalam venue, Rabu (11/09/2024).
Ia berharap pemerintah dapat meningkatkan promosi agar jumlah penonton yang datang dan berkunjung ke lokasi perlombaan bertambah.
"Kalau bisa seandainya ada kegiatan di tempat ini, kalau bisa promosinya semenarik mungkin agar banyak yang menonton dan hadir disini", ujarnya mengeluh.
Baca Juga:
Pemkab Toba Gelar Apel Kesiapsiagaan Antisipasi Bencana
Di lokasi yang sama, kekecewaan yang sama juga dikeluhkan pedagang lainnya. Sejak pukul 07.30 Wib telah mempersiapkan makanan dan minuman, namun hingga hari ketiga perlombaan ski air saat ini, usahanya tidak bergairah.
"Kita buka mulai hari pertama mulai jam 7.30 wib sampai jam 6 sore, mereka pulang kita pulang. Harga sesuai harga biasa, contoh bakso itu memang selalu harga ke siapapun yang beli 15 ribu tapi dagangan tidak terlalu laris", ungkap Haji Fatur (55).
Minimnya antusias masyarakat, lanjut Fatur diduga akibat kurangnya sosialisasi yang disampaikan kepada masyarakat.
"Antusias akan meningkat jika media mendukung, seharusnya ada semacam hayo-hayo yang mengajak masyarakat, ini kita lihat dari awal memang minim. Ini masih banyak waktu tapi yang di lapangan ini kita lihat ini-ini saja orangnya.
Sedangkan pasar malam aja banyak orang datang tapi sekelas PON antusias masyarakat tidak ada", ungkap Haji Fatur kecewa.
Meski demikian, dirinya berharap pemerintah dapat mencari solusi atas nasib yang dialami para pedagang kecil sepertinya yang menggantungkan hidup dari berdagang.
"Pemerintah seharusnya bisa melihat langsung ke permasalahan dan lokasi yang nyata adanya dan kemarin kan dia melihat langsung. Kita seharusnya bukan hanya penonton tetapi bisa jadi pelaku melalui usaha kecil ini untuk peningkatan ekonomi, kami lihat justru pihak yang tidak disini yang diuntungkan. Pemerintah harusnya bisa memberikan solusi, jangan hanya melihat supaya tahu apa dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar", tegasnya.
Kepala dinas perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kecil menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Toba Salomo Simanjuntak menanggapi pihaknya telah melakukan pembinaan terhadap sejumlah pedagang yang berada di sekitar lokasi kegiatan agar mampu mempersiapkan dagangan yang sehat dan menarik perhatian.
"Sebelumnya kita sudah komunikasi dengan para pedagang dan mengatur lokasi mereka. Bahkan sebagian dari mereka sudah kita berikan pelatihan", sebutnya dikonfirmasi melalui seluler.
[Redaktur: Tohap Simaremare]