“Ketika Presiden Jokowi menetapkan Danau Toba sebagai kawasan super prioritas secara nasional, itu artinya kebahagiaan bagi kita terutama kabupaten toba ini. Nah, 60 persen itu sektornya budaya dan apa yang kami lakukan ini adalah dalam rangka mengisi (yang 60 persen itu). Dan Negara beruntung sama dengan beruntungnya kita semua punya raksa harajaon Raja Sijorat X ini,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan WahanaNews.co, secara singkat, Hinca mengungkap sejarah Kerajaan Sijorat. Dikatakan, Raja Sijorat VIII adalah tandem Sisingamangaraja XII di Tanah Batak, yang berpusat di Toba habinsaran.
Baca Juga:
Petani Tapanuli Utara Minta Tolong ke Presiden: Pupuk Subsidi Langka dan Mahal
“Secara singkat, Raja Sijorat X yang meneruskan. Jadi dia gak setara dengan Raja Sisingamangaraja XII. Yang Sisingamangaraja XII tandemnya itu Raja Sijorat VIII,” tuturnya.
Lebih lanjut, Raja Sijorat Membagi wilayahnya menjadi empat wilayah (Bius), yaitu Bius Siantar, Parsambilan, Sitorang, Sigumpar. Dan, wilayah itu dipimpin Raja Bius yang dinamai Raja Maropat.
Kini, Bius Siantar dipimpin Raja Maropat III, Keturunan Raja Marpaung Simorong-orong.
Baca Juga:
Kasus Aktif Covid-19 Jadi 47 Orang, Satgas Segera Aktifkan Posko Desa
Untuk menjalankan kerajaan, Raja Sijorat X diwakili oleh “raksa ni harajaon” (perangkat pemerintahan kerajaan Sijorat). Dan Hinca Panjaitan adalah Panglimanya.
Sementara dalam rapat itu, dia didampingi perangkat raksa ni harajaon Darwin Siagian, Juanda Panjaitan. Juga hadir Raja Maropat Bius Sitorang, marga Panjaitan.
“Sekarang Raja Sijorat yang ke X, beliau berada di Jakarta, seorang ahli hukum, yang meneruskan ini, kami semua yang menjalankan. Nanti bulan April akan rapat paripurna raksa ni harajaon yang dipimpin langsung Raja Sijorat X,” kata Hinca.