WahanaNews.co | Hinca Pandjaitan, akan berkunjung ke Desa Narumonda VII, Kecamatan Siantar Narumonda, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, besok, Rabu (8/12/2021).
Kedatangan Hinca dalam rangka persiapan pesta “Penobatan Raja Maropat Bius Narumonda disertai Pagelaran Seni dan Budaya", salah satu bius (kerajaan) dibawah Kerajaan Sijorat X.
Baca Juga:
Dugaan Korupsi di Blok Rokan, Hinca Antar Berkas Rahasia ke Kejati Riau
Hal itu terungkap dari akun facebook milik Hinca IP Pandjaitan, Senin (6/12/2021).
“Narumonda kami datang, sampai jumpa disana. Horas!” tulis Hinca.
Perwakilan bius Narumonda, Ungkap Marpaung, mengakui kedatangan Hinca Pandjaitan sebagai raksa ni harajaon Raja Sijorat X.
Baca Juga:
Lolos ke Senayan di Pemilu 2024, Hinca Pandjaitan Sampaikan Terimakasih
“Iya, beliau akan memimpin rapat persiapan puncak acara penobatan raja bius narumonda,” kata Ungkap.
Dijelaskan, panitia merencanakan acara untuk pada pertengahan April 2022. Tapi tentu harus mendapat persetujuan dari Raksaniharajaon Sijorat X, Hinca Pandjaitan.
“Besok kita akan menerima arahan-arahan dari beliau (Hinca Panjaitan), kalau disetujui acara penobatan bius narumonda akan dilakukan dua hari pada pertengahan April tahun depan. Disertai pagelaran budaya dan seni Batak,” kata Ungkap.
Sementara itu, selain menekankan pentingnya budaya, Hinca Pandjaitan juga menyoroti Pariwisata Danau Toba.
“Apa artinya infrastruktur sebagai panggung dan SDM yang siap untuk menari, jika yang ditarikan, jika yang ditortorkan, jika yang distorytellingkan tidak ada?.
Kami ingin 4 BIUS wilayah pelayanan Raja Sijorat X di Kabupaten Toba menjadi andalan utama Pariwisata Danau Toba yang sudah ditetapkan Presiden Jokowi sebagai (Destinasi Wisata) super prioritas, dan ditetapkan Unesco sebagai Global Geopark (taman bumi dunia).” Tulis Hinca.
Ini unggahan lengkap facebook Hinca IP Pandjaitan:
Pasal 32 UUD 1945 menuliskan dengan gagah dan terhormat bahwa “Negara memajukan kebudayaan nasional ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”.
Karena memang budaya dan adat istiadat yang disebut kearifan lokal (the local wisdom) yang sangat banyak dan baik di seluruh wilayah nusantara adalah fondasi kita bernegara yang disebut IndONEsia. Nusantara bentuk jamak dari Indonesia, dan Indonesia bentuk tunggal dari Nusantara.
Banyak “kerajaan” di tanah batak yang terbentuk asli dari masyarakatnya; disebut BIUS atau gabungan beberapa BIUS. Sitor Situmorang, budayawan terpandang menuliskannya dengan baik di bukunya “TOBA NA SAE”. BIUS lah cikal bakal “ketatanegaraan” dan “pemerintahan” na uju I (dahulu-red).
Beruntunglah KITA, di tanah kabupaten TOBA di bagian habinsaran, masih ada dan eksis Raja Sijorat X sebagai warisan dari Raja Sijorat Paraliman Pandjaitan, turun temurun, yang dikenal sebagai “tandem utama” Raja Sisingamangaraja XII melawan penjajahan Belanda.
Raja Sijorat X ini mempunyai 4 wilayah BIUS; Bius Sitorang, Bius Parsambilan, Bius Panamparan dan Bius Narumonda.
Untuk menjalankan aktivitasnya, Raja Sijorat X mempunyai RaksaNiHarajaon, yang tahun 2019 lalu dilantik. Karena pandemi Covid19, kami tak bisa leluasa menjalankan RaksaNiHarajaon secara penuh.
Nah … hari Rabu tanggal 8 Desember 2021, RaksaNiHarajaon ini melakukan rapat bersama Bius Narumonda utk membahas acara puncak Pesta Adat Bius Narumonda ini sekitar April 2022.
Inilah sumbangan dan karya nyata kita mengisi sektor ketiga dari esensi Pariwisata dan Geopark Kaldera Toba yakni budaya. Apa artinya infrastruktur sebagai panggung dan SDM yang siap untuk menari, jika yang ditarikan, jika yang ditortorkan, jika yang distorytellingkan tidak ada?
Kami ingin 4 BIUS wilayah pelayanan Raja Sijorat X di Kabupaten Toba menjadi andalan utama Pariwisata Danau Toba yang sudah ditetapkan Presiden Jokowi sebagai (Destinasi Wisata) super prioritas, dan ditetapkan Unesco sebagai Global Geopark (taman bumi dunia).
Energi semangat Bius Narumonda ini luar biasa menyambut kedatangan RaksaNiHarajaon Raja Sijorat X, begitu mereka saya kabari “saya akan memimpin RaksaNiHarajaon bersama tim dan tiga Bius lainnya yang hadir? setelah saya berdialog dengan Raja Sijorat X, memenuhi undangan Raja Bius Narumonda.” Tentu kami pun punya semangat yang sama.
Kami akan bersua, melakukan dialog, marhata raja mempersiapkan semuanya. Terbuka dihadapan rakyat. Mungkin ini kali pertama sejak 76 tahun kita merdeka mengembalikan Belanda ke kampung halamannya. Dulu energi para leluhur kita habis melawan penjajah, sekarang generasi berikutnya mengisinya dan mengembalikan semua yang hilang. Ini yang saya sebut #ManjouMulakMataMual.
Rasanya tak sabar utk segera memulainya. Spanduk selamat datang yang dipasang disepanjang jalan menuju Bius Narumonda ini menjadi fakta tentang boa boa #MajouMulakMataMual seolah tangan melambai riang gembira sambil mengatakan “MangkilapSianNaDao, ManjouSianNaJonok”. (mps)