TAPSEL WAHANANEWS.CO, Mastiaro Pulungan menyadari jika kekaburan pandangan yang dialaminya saat itu disebabkan proses penuaan. Umurnya yang telah mencapai 58 tahun, menjadikan lensa matanya tebal dan tidak fleksibel. Namun walaupun demikian, ia tidak mau terjebak dalam hitungan angka-angka tersebut. Nenek sepuluh cucu ini tetap berharap penglihatannya tetap tajam, sebagaimana saat ia masih muda.
Mastiaro tidak mau menjadi beban keluarga akibat penyakit katarak yang dideritanya. Walau memiliki enam anak yang telah berkeluarga, janda ditinggal mati suaminya ini tidak ingin berketergantungan kepada anak-anaknya, yang memiliki tanggung jawab lain yakni menghidupi menantu dan cucu-cucunya.
Baca Juga:
Sofian Sitorus Korban Yang Diduga Diculik, Melaporkan Kejadian Tersebut ke Polres Toba
Mastiaro bertekad agar ia bisa tetap hidup mandiri di rumah kediaman, yang telah ia huni sejak puluhan tahun silam bersama almarhum suami. Sebuah kebahagiaan, jika ia dapat memberikan jajanan yang diminta oleh cucu-cucunya. Warga Dusun II Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) ini, ingin kembali bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Walau memiliki semangat kuat untuk kembali melihat dengan terang, namun dengan kondisi ekonomi yang serba pas-pasan, membuat keinginan tersebut harus dipendam. Receh demi receh ia kumpulkan, rupiah demi rupiah ia tabung, dengan harapan nantinya dapat memenuhi biaya operasi. Ditengah upaya yang dilakukan, Mastiaro terus memanjatkan doa agar diberikan kesembuhan.
"Hampir tujuh tahun pandangan saya kabur dan samar. Kadang orang menyangka saya sombong, padahal memang saya ngak mengenalnya karena ngak bisa melihat objek dengan jelas," tutur Mastiaro, Senin (4/11/2024).
Baca Juga:
Penculikan Penjabat Teras Pemkab Toba Dibarengi Penganiayaan dan Pengancaman
Ditengah harapan bisa melihat sekaligus dapat kembali membaca lembar demi lembar kitab suci Al Qu' ran seusai menuaikan sholat, PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe, mengabulkan harapan yang tersirat. Melalui bakti sosial Operasi Katarak Gratis tahun 2023, lensa kedua mata wanita paruh baya ini diganti.
"Saya ikut operasi katarak Tambang Emas Martabe bulan September 2023, di RS Bhayangkara Batangtoru. Pelayanannya bagus, dikasih makan dan minum, bahkan dikasih sembako lagi," ucap Mastiaro.
Tidak hanya dapat melihat dengan jelas dan beraktivitas seperti sedia kala, Mastiaro mengaku telah bisa kembali membaca Al Qur'an, walaupun dengan bantuan kacamata. Seiring dengan telah kembalinya potensi diri, Mastiaro bertekad akan terus bekerja membantu anak-anak, memenuhi kebutuhan hidup cucu-cucunya.