Danau-Toba.WahanaNews.co - Pada tanggal 1 Februari 2024, Pemerintah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, melanjutkan upaya percepatan pemulihan lahan pertanian di Kenegerian Sihotang, Kecamatan Harian, setelah wilayah tersebut diterjang banjir bandang. Bupati Samosir, diwakili oleh Staf Ahli Bupati (SAB) Bidang Tata Kelola Pemerintahan dan SDM, Rudi SM. Siahaan, memantau langsung pekerjaan penataan lahan pertanian tersebut, sementara perangkat daerah setempat melakukan penataan lahan pertanian di Desa Siparmahan dan Desa Sappur Toba.
Rudi SM. Siahaan menjelaskan bahwa di tanggal 1 Februari, pembangunan di Desa Siparmahan akan selesai dilakukan. Selanjutnya, satu unit alat berat akan dirilis untuk menangani penataan lahan di Desa Sappur Toba, selagi dua alat berat lainnya masih beroperasi di Desa Siparmahan.
Baca Juga:
Pemkab Tangerang Dukung Pengembangan Budidaya Hidroponik untuk Ketahanan Pangan Daerah
"Penataan lahan pertanian dilakukan pada lahan persawahan seluas 45 ha, jagung 5 ha, dan kopi 5 ha di Desa Siparmahan, serta lahan persawahan seluas 40 ha, jagung 3 ha, dan kopi 2 ha di Desa Sappur Toba. Di Dolok Raja, penataan lahan pertanian mencakup lahan persawahan seluas 5 ha, jagung 2 ha, dan kopi 2 ha," katanya.
Staf Ahli Bupati Rudi SM. Siahaan, bersama Kades Sappur Toba Boleuson Sihotang dan Dinas Pertanian, hadir di lapangan untuk mengawasi kelancaran pekerjaan. Mereka mengimbau pemilik lahan untuk menemani alat berat selama pembersihan material dari lahan pertanian dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman antar-pihak.
Dalam upayanya mempercepat kemajuan proyek, Rudi SM. Siahaan mengungkapkan bahwa banyak pemilik lahan yang meminta agar petakan-petakan disatukan menjadi satu, sehingga dia juga mengimbau pemilik lahan untuk hadir saat pembersihan material dilakukan.
Baca Juga:
Kasus TPPU Duta Palma, Kejagung Kembali Sita Rp372 Miliar
"Selain penataan lahan persawahan, penataan pekarangan lokasi sekolah SMP N 2 Harian Desa Siparmahan berjalan dengan lancar," ujarnya.
Pihaknya menumpuk dan menata ulang halaman sekolah tersebut menggunakan alat berat dinas PU dan dump truck.
Aktivitas belajar mengajar di SMP N 2 Harian tetap berjalan normal selama upaya pemulihan lahan pertanian terus berlangsung.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]