Setelah ditelusuri penyebab banjir tersebut berasal dari longsornya bukit Siatas Barita dibawah lokasi objek wisata menara pandang, tepatnya di belakang Dusun Lumban Batu, Desa Simorangkir Julu.
Alat berat yang dikerahkan Pemda Taput untuk membersihkan badan jalan dari lumpur dan bebatuan. Pemda Taput segera mengerahkan 1 unit alat berat untuk menyingkirkan bebatuan besar dan gelondongan kayu yang menghalangi badan jalan.
Baca Juga:
Turis Norwegia Babak Belur Diserang Pengemudi Taksi Online di Phuket
Tidak berselang lama terlihat PJ Bupati Taput, Dimposma Sihombing dan Kapolres Taput, AKBP Ernis Sitinjak didampingi Kasat Reskrim, Iptu Arifin Purba dan AKP Raymond B Hall bersama personil Polres Taput mengunjungi sumber lokasi tanah longsor tersebut, di Dusun Lumban Batu. Dampak dari longsor dan banjir tersebut mengakibatkan kerugian materiil bagi warga sekitar.
Toni Simorangkir warga Dusun Lumban Batu, Desa Simorangkir Julu mengatakan telah kehilangan 3 ekor ternak nya, dimana posisi kandang ternak tersebut tepat berada di jalur longsor dan beberapa warga lain yang mengalami kerugian berupa lahan pertanian dan sebuah rumah marga Hutabarat yang rusak akibat diterjang banjir lumpur dan bebatuan.
Pantauan dilokasi, hingga malam hari pukul 23.00 terlihat air masih mengalir dari bukit di Siatas Barita. Alat berat pun masih bekerja membersihkan jalan dari bebatuan besar yang terbawa banjir tersebut.
Baca Juga:
MK Putuskan Spa sebagai Bagian dari Layanan Kesehatan Tradisional, Bukan Hiburan
[Editor: Eben Ezer S]