TAPANULI UTARA WAHANANEWS.CO, Pembangunan jalan rabat beton yang bersumber dari anggaran Dana Desa (DD) Tahun 2023, di Dusun II Bonandolok, Desa Hutatinggi, Kecamatan Parmonangan diduga terkesan asal jadi.
Pasalnya proyek yang bersumber dari anggaran Dana Desa (DD) tahun 2023 Senilai ratusan juta yang berlokasi di Dusun dusun II Bonandolok terkesan dikerjakan asal jadi dan diduga jadi ajang meraup keuntungan.
Baca Juga:
Upacara Memperingati Hari Sumpah Pemuda Berjalan Dengann Suasana Sederhana
Hal ini, hasil investigasi tim media WahanaNews.co dilapangan Sinin ( 26/8/2024 pada pukul 1.00 wib) di jumpai hampir 100% pekerjaan tersebut mengalami aus atau terkelupas, diduga bahwa hasil yang tidak maksimal tersebut akibat lemahnya dari pengawasan dalam proyek tersebut.
Diketahui dalam Papan Nama Proyek, bahwa pihak Pelaksana adalah Tim Pelaksana Kegiatan (TPK ) Desa tentunya persiapan pra pelaksanaan harus maksimal karena ini menyangkut kepentingan orang banyak.
Jalan adalah sarana bagi masyarakat dalam beraktivitas, namun jika dibangun kemudian hasilnya tidak maksimal tentunya berakibat buruk, dana anggaran Negara terbuang sia-sia, belum lagi jika jalan itu rusak dipastikan akan ada kejadian-kejadian yang diakibatkan jalanan rusak.
Baca Juga:
Ismansyah Putra Nasution Gelar Sutan Soalampoon Harajaon Madina, Kenapa Kita Harus Memilih Boby, Ini Alasannya
Diduga faktor-faktor yang dapat menyebabkan beton keropos yaitu proses pengecoran yang tidak sempurna, bekisting yang kotor, pemasangan baja tulangan yang salah, perbandingan material yang tidak tepat, dan pembongkaran bekisting yang terlalu cepat.
Salah satu masyarakat yang enggan namanya di sebut saat di konfirmasi awak media WahanaNews.co mengatakan pembangunan jalan rabat beton ini baru 8 bulan dikerjakan dan sudah mengelupas hampir 100%.
Kami dibuat geram. Pasalnya jalanan yang baru dikerjakan mengelupas dan kopak-kapik, kondisi ini membuat warga resah karena harus merasakan dampak beresiko yang ditimbulkan. gerutunya.
Dengan adanya pemberitaan ini baik dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Hutatinggi, Inspektorat dan pihak Aparat penegak hukum (APH) Tapanuli Utara untuk turun langsung kelapangan mengkroscek bangunan jalan rabat beton di Dusun tersebut.
Sementara Kepala Desa ( Kades ) Hutatinggi saat WahanaNews.co berkunjung ke balai desa untuk konfermasi terkait proyek tersebut Kades tidak berada di tempat.
Tim awak media WahanaNews.co menemui Palentua Manalu, Kepala Urusan Perencanaan di kantor Kepala Desa, saat ditanya terkait proyek tersebut mengapa secepat itu rusak, Palentua mengatakan karena terkerus air hujan, sebutnya enteng.
Ironisnya, Ketua BPD Desa Hutatinggi Juanda Manalu memaparkan, pengelolaan proyek dana desa tidak melalui mekanisme perencanaan, maka hasil pekerjaannyapun kwalitasnya sudah diragukan, BPD selalu memberi masukan dengan harapan hasil pekerjaan nantinya maksimal" sering masukan yang saya berikan terabaikan oleh kepala desa, amang, cetusnya".
Juanda menambahkan, hampir di semua titik pekerjaan kini sudah mengalami kerusakan, rabat beton di dusun 1, rabat beton di dusun 2, bak air minun sejak selesai dikerjakan sudah bocor, ketahanan pangan dari dana desa Hutatinggi TA 2022 diduga fiktip, sebab bantuan bibit kopi yang diberijan PT SCC Siborongborong, bantuan bibit kayu dari dinas kehutanan dianggarkan di dana desa, ungkapnya.
Hingga berita ini ditayangkan awak media WahanaNews.co masih menelusuri lebih lanjut dan belum dapat mengkonfirmasi Kades.
[Editor: Eben Ezer S]