PANDAN/TAPTENG WAHANANEWS.CO, Puluhan Kader dari 17 Pimpinan Anak Cabang (PAC)Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) menyatakan sikap, menolak rekomendasi DPP PDI-P yang ditujukan terhadap salah satu pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tapteng pada pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024.
Puluhan Kader dan simpatisan partai moncong putih ini melakukan aksi di depan Kantor DPC PDI Perjuangan Tapteng di Kelurahan Sibuluan Nalambok, Kecamatan Sarudik, Rabu (28/8/24) malam.
Baca Juga:
Upacara Memperingati Hari Sumpah Pemuda Berjalan Dengann Suasana Sederhana
Aksi yang mengatasnamakan Kader dan Simpatisan PDI Perjuangan ini mengatakan terkejut dan kurang setuju atas keputusan yang di ambil oleh Dewan Pimpinan Pusat terkait rekomendasi dukungan terhadap pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tapteng.
"Kita sangat terkejut, biasanya PDI Perjuangan itu selalu mengedepankan kader, mengapa tiba-tiba kali ini tidak mengedepankan kader. Padahal, putusan MK terbaru, DPC PDI Perjuangan Tapteng dapat mengusung calonnya sendiri, jadi ini sikap protes kami," kata Timbul Panggabean, mewakili kader lainnya.
Keputusan yang dikeluarkan oleh DPP PDI Perjuangan, kata Timbul Panggabean, menjadi pertanyaan dari beberapa kader. Sebab, hingga sampai saat ini kepengurusan DPC belum memberikan penjelasan yang mendasar.
Baca Juga:
Ismansyah Putra Nasution Gelar Sutan Soalampoon Harajaon Madina, Kenapa Kita Harus Memilih Boby, Ini Alasannya
"Karena sampai hari ini tidak ada penjelasan kenapa seperti itu, apakah ada kajian ideologi, apakah ada kajian yang lain, sehingga diambil keputusan itu," ucapnya.
Sementara itu, Ketua PAC Kolang, Humatis Siregar menambahkan, terkait putusan yang diberikan tidak ada pemberitahuan terhadap PAC, bahkan tidak adanya musyawarah sesama pengurus yang tergabung di partai tersebut.
"Selama ini, adanya cakada-cakada sebelumnya akan dipanggil kami ketua-ketua PAC untuk merundingkannya, mengapa kali ini tidak dipanggil untuk merundingkannya, bahkan sampai selesai pendaftaran tadi kami belum dikumpulkan," ungkapnya.
Adapun sikap protes yang dibacakan oleh Tahmar Hutabarat selaku ketua PAC Barus, diantaranya,
1. Kami sangat mengapresiasi PDI Perjuangan dibawah kepemimpinan Ketua Umum ibu Hj. Megawati Soekarno Putri yang tetap setia dan konsisten mengawal konstitusi dan tegaknya demokrasi sampai menolak fenomena calon tunggal dengan cara tetap mengawal Keputusan MK Nomor 60 tahun 2024.
2. Sesungguhnya kami sangat gembira setelah Putusan MK Nomor 60 tahun 2024, yang memberikan peluang kepada PDI Perjuangan untuk mengajukan pasangan Calon Bupati/wakil Bupati di Tapteng sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai politik lain. Karena sepanjang pengetahuan kami, sebagai partai kader, PDI Perjuangan selalu mengutamakan kader partai dalam setiap kontestasi elektoral yang ada.
3. Namun kami sangat terkejut dan sangat kecewa setelah mengetahui bahwa pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati yang diusung PDI Perjuangan untuk Tapteng adalah bukan kader PDI Perjuangan, tetapi paslon yang diusung adalah yang selama ini banyak menyakiti dan merugikan PDI Perjuangan Tapteng, terafiliasi dengan pelaku dugaan berbagai permasalahan hukum di Tapteng, baik kekerasan, intimidasi dan juga penyimpangan keuangan negara. Selama ini PDI Perjuangan Tapteng selalu bersama dan melawan kedzaliman rezim sebelumnya.
4. Saat ini di Tapteng hanya ada paslon tunggal, karena paslon sudah mendapat dukungan dari 9 partai politik yang ada di Tapteng, padahal PDI Perjuangan bisa mengajukan paslon sendiri tanpa harus berkoalisi.
5. Kami meminta kepada Ibu Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, agar tetap dengan konsisten menolak calon tunggal, karena hal itu sangat mencederai demokrasi yang sesungguhnya mencederai hati nurani rakyat.
6. Kami kader, anggota dan simpatisan PDI Perjuangan se-kabupaten Tapteng dengan ini memohon dan menyampaikan kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan untuk meninjau kembali serta membatalkan surat dukungan yang telah diterbitkan untuk Kabupaten Tapteng dan menerbitkan dukungan baru untuk kader PDI Perjuangan.
Sejumlah kader kemudian melakukan penyegelan Kantor DPC PDI Perjuangan Tapteng sebagai bentuk kekecewaan atas rekomendasi DPP PDI Perjuangan kepada calon kepala daerah yang bukan berasal dari kader atau internal partai.
(Redaktur: Tohap Simaremare)