Dia berharap, kerjasama seperti AP II dan GMR bisa mendorong Holding InJourney lainnya untuk melakukan optimalisasi aset melalui kerja sama kemitraan strategis.
"Sehingga pengembangan usaha dapat dilakukan bersama dengan investor, serta juga dapat berpenetrasi ke negara lain sebagai mitra global dari pelaku usaha di negara tersebut,” ujar Edwin Hidayat.
Baca Juga:
“Wine Mangga” Samosir Diperkenalkan di Bazar UMKM Kaldera Toba
Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin, mengatakan, perseroan menetapkan sejumlah kriteria yang harus dipenuhi mitra strategis di Bandara Internasional Kualanamu.
Menurutnya, pengembangan di Bandara Internasional Kualanamu difokuskan memperkuat konektivitas internasional.
“Kami memiliki kriteria yang harus dipenuhi mitra strategis, antara lain memiliki pengalaman dan jaringan baik airport maupun maskapai," tutur Muhammad Awaluddin.
Baca Juga:
HUT Kabupaten Toba ke-23 Ada "Opera Simardan", Ini Rangkaian Kegiatan Pemkab
Kemitraan strategis tersebut diharapkan akan membuat Bandara Internasional Kualanamu menjadi bagian jaringan internasional dan bersinergi dalam pengembangan rute maupun layanan baik kepada maskapai, penumpang maupun kargo.
Muhammad Awaludin menambahkan, GMR juga sudah menyampaikan rencananya untuk mengembangkan Bandara Internasional Kualanamu.
Di antaranya adalah menargetkan penumpang hingga 54 juta orang pada tahun ke-25 kemitraan atau setara Bandara Soekarno-Hatta saat ini.