Dengan adanya SKPP, lembaga pengawas berusaha untuk membentuk kader-kader yang mampu memahami, mengawasi, dan berperan dalam mengoptimalkan mekanisme demokrasi. Program ini menjadi salah satu upaya konkret untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi, dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang proses politik dan tanggung jawab mereka dalam menjaga kesehatan demokrasi di negeri ini.
Seiring berjalannya waktu, SKPP menjadi wadah penting bagi kaum muda dan individu yang ingin berkontribusi aktif dalam membangun dan menjaga keberlanjutan demokrasi Indonesia.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Pemuda, Tri Adhianto Gelar Lomba Tumpeng Milenial
Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan bekal pengetahuan, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam memperkuat fondasi demokrasi di tanah air.
Partisipasi kelompok pemuda saat ini sangat dibutuhkan dalam ruang demokrasi, mengingat saat ini jumlah pemilih pemula di Indonesia mengalami peningkatan di angka 456.256 orang.
Sehingga, bentuk penyadaran dan pemahaman dalam melihat problem dapat dilakukan dari kelompok mereka, yaitu kelompok milenial. Kelompok milenial tentu merupakan gerbong terbesar dalam mengatasi problem yang saat ini terjadi di ruang-ruang demokrasi.
Baca Juga:
Gen Z dan Milenial Jadi Penyebab Utama Kredit Macet Pinjol, OJK Beri Peringatan Khusus
Partisipasi dalam ruang demokrasi adalah bentuk kegiatan bagi setiap warga negara untuk bertindak sebagai pribadi atau individu yang mampu mempengaruhi segala bentuk kebijakan atau keputusan yang dibuat oleh pemerintah. Maksud dari partisipasi adalah suatu bentuk yang terstruktur, terorganisir, dan dilakukan secara damai.
Menghadapi masa depan, diharapkan bahwa generasi milenial akan menjadi garda terdepan dalam ruang demokrasi. Harapan ini didasarkan pada keyakinan bahwa peran aktif dari generasi ini akan menjadi pilar utama untuk mencapai harapan, cita-cita bangsa, dan aspirasi rakyat.
Mereka dianggap memiliki potensi dan energi yang luar biasa untuk membentuk dan mewujudkan perubahan positif dalam konteks demokrasi di Indonesia. Namun, masih menjadi pertanyaan apakah generasi milenial akan mampu membawa perubahan dan memberikan kontribusi signifikan dalam ruang demokrasi, atau justru menjadi penikmat dan terlindas dengan keadaan yang semakin rumit.