Dirut BPODT juga menyampaikan bahwa, selain itu program yang dilaksankan juga merupakan bagian dari dukungan untuk mensukseskan arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2025-2029 DPSP Danau Toba untuk pengembangan ekosistem dan destinasi kepariwisataan.
"Kegiatan ini mendukung secara holistik 6A kepariwisataan (attractions, accesibilities, amenities, available packages, activities, ancillary services) guna mewujudkan quality & sustainable tourism." ucap Dirut BPODT
Baca Juga:
Sofian Sitorus Korban Yang Diduga Diculik, Melaporkan Kejadian Tersebut ke Polres Toba
Ketua Kopi Setara, Eko Binarso, di kesempatan tersebut juga membenarkan bahwa survei dan pemetaan yang dilakukan merupakan aksi nyata atas nota kesepahaman Kopi Setara dengan BPODT yang ditindaklanjuti dengan mengidentifikasi potensi yang ada di Danau Toba khusus di TCR untuk dikembangkan sebagai usaha wisata alam dan petualangan.
"Selama 4 hari kita lakukan survei mengidentifikasi lokasi yang cocok berbagai atraksi wisata alam dan petualangan di beberapa objek seperti Huta Ginjang, TCR dan Sigapiton, dan hasilnya akan dilaporkan untuk direkomendasikan kepada pihak BPODT," ujar Eko.
[Redaktur: Tohap Simaremare]