Simson Panjaitan memberikan materi pada malam hari secara zoom meeting karena sedang berada di Negara Ceko sebagai panitia pengamat dalam ajang bergengsi Krumlovsky Codacky Maraton 2024. Simson mengatakan bahwa risiko yang mungkin terjadi pada saat berwisata antara lain: risiko kecelakaan fisik, bencana alam, risiko kesehatan, kriminalitas. Simson menekankan perlunya kolaborasi Kementerian Pariwisata, Kementerian Kesehatan, Pelaku usaha wisata, wisatawan, Dinas Pariwisata, Kepolisian, Basarnas, BNPB.
Direktur Utama BPODT, Jimmy Bernando Panjaitan yang hadir dalam kegiatan mengatakan, betapa perlunya kejasama pentaheliks untuk meningkatkan keselamatan berwisata di KDT.
Baca Juga:
Upacara Memperingati Hari Sumpah Pemuda Berjalan Dengann Suasana Sederhana
“Sosialisasi teknis keselamatan berwisata di Kawasan Danau Toba yang kita laksanakan ini sangat penting karena membahas tentang keselamatan berwisata di kawasan Danau Toba baik di air maupun di darat. Menurut kami membangun Danau Toba harus pentaheliks, menggerakkan semua potensi yang ada. Oleh karena itulah maka kami mengundang Kepala Dinas Kesehatan se-KDT. Kami berharap melalui kegiatan sosialisasi teknis keselamatan berwisata di KDT ini, dapat meningkatkan kualitas keselamatan berwisata di KDT dan berdampak pada peningkatan kunjungan wisata yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di KDT”ujarnya.
Dalam kesempatan itu, para peserta sepakat untuk membentuk Forum Keselamatan Berwisata di Kawasan Danau Toba (FKBKDT) yang dimaksdukan untuk mempermudah koordinasi dan komunikasi diantara sesama komunitas tersebut dan sepakat juga untuk memilih Helvrin Maranatha Hutabarat pemilik Siantar Rafting sebagai koordinator.
[Redaktur: Tohap Simaremare]