Wahananews.co | Wakil Ketua Komite Masyarakat Danau Toba Biduan Sitorus mengatakan jika selalu ada korban, perkembangan wisata Danau Toba akan sangat terhambat.
Hal itu dia katakan menyikapi korban tenggelam di sunset beach Lumban Gaol, Kabupaten Toba, Minggu (16/1/2022).
Baca Juga:
“Wine Mangga” Samosir Diperkenalkan di Bazar UMKM Kaldera Toba
“Wisata harus didukung dengan keamanan yang prima. Faktor Keselamatan menjadi Tolak ukur penilaian Wisatawan yang akan berkunjung.
Kita sangat prihatin dengan kurangnya perhatian Pemerintah Kabupaten Toba terkait pengamanan Pantai Danau Toba yang menjadi Objek Wisata.
Seharusnya informasi-informasi umum terkait bahaya yang mungkin terjadi harus di sosialisasikan dengan baik di tiap lokasi Wisata.
Baca Juga:
HUT Kabupaten Toba ke-23 Ada "Opera Simardan", Ini Rangkaian Kegiatan Pemkab
Kemudian sangat diperlukan petugas-petugas penjaga Pantai yang akan bertanggungjawab untuk keamanan wisatawan.
Apalagi dengan Konsep yang dibangun Pemerintah bahwa Danau Toba harus menjadi Destinasi Wisata bertaraf internasional.
Ini harus benar-benar di dukung dengan sistem pengamanan yang baik.
Karna jika selalu ada korban ini akan sangat menghambat perkembangan Wisata di Danau Toba,” kata Biduan.
Dikutip dari metro24, tiga anak perempuan meninggal dunia usai terseret arus ombak saat berenang di sunset beach.
Dua korban merupakan kakak dan adik berinisial ARB (14) dan AB (9) warga Medan.
Sementara korban ketiga merupakan sepupunya inisial (VS) warga Parongil, Kabupaten Dairi.
Kapolsek Balige AKP Agus Salim mengatakan ketiga korban dilarikan ke RSU HKBP Balige, namun tidak tertolong lagi.
“Ketiga korban sempat mendapat pertolongan, sayangnya tidak tertolong lagi. Telah dilakukan visum luar dan dipastikan ketiganya meninggal dunia akibat tenggelam,” ujar Agus Salim. [mps]