"Sebenarnya saya apresiasi dulu terkait pembangunannya. Namun dibalik itu ada pertanyaan, apakah memang pembangunan dengan anggaran yang cukup besar itu sudah menjadi keharusan," ujar Rinaldi Hutajulu beberapa waktu lalu.
Terkait kelengkapan izin pembangunan puskesmas yang dilaksanakan dengan anggaran mencapai Rp 30 miliar lebih, ia pernah mengonsultasikannya dengan pejabat yang berwenang.
Baca Juga:
Gegara Ini, Uni Eropa Denda Meta Rp13,4 Triliun
"Inipun sudah pernah saya konsultasikan dengan Kadinkes Freddi Sibarani, jadi alasan rehab puskesmas di beberapa kecamatan karena usulan dan ketersediaan anggaran dari DAK," sambungnya.
"Terkait legalitas IMB dan lingkungan ada yang belum siap dan masih berproses tapi pembangunan tetap dilaksanakan, itu pengakuannya langsung ya," tuturnya.
Pembangunan yang tidak adil dan merata, sebutnya dapat menimbulkan kesenjangan sosial.
Baca Juga:
Gegara Kirim Emoji Jempol, Pengusaha Ini Didenda Hampir Rp1 Miliar
"Dari sisi fungsinya, sama seperti tandang buhit itu kan ada rumah sakit disini yang dekat jaraknya tidak sampai satu kilo, jadi efisiensi anggarannya sebenarnya kemana sih," ungkapnya.
"Apa tidak lebih bermanfaat digunakan untuk rehab puskesmas yang kondisinya memang sangat memprihatikan atau pustu atau termasuk fasilitas ambulans yang tidak layak. Kan ada yang lebih prioritas karena bagus pun puskesmasnya kalau toh alkesnya, ambulansnya tidak layak sama saja bohong," sambungnya.
Demi terselenggaranya pelayanan kesehatan yang optimal bagimasyarakat, ia sampaikan, pemerintah daerah juga diharapkan dapat melengkapi fasilitas dan kebutuhan tenaga kesehatan sesuai standard bangunan.