DANAUTOBA.WAHANANEWS.CO- Dugaan keterlambatan penanganan pemadam kebakaran (damkar) di Parsoburan menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat Toba.
Pasalnya, satu unit damkar telah disiagakan di Kecamatan Habinsaran, namun saat kebakaran terjadi di RT 3, Kelurahan Parsoburan Tengah, Kecamatan Habinsaran, damkar tersebut tak bisa beroperasi. Alasan yang beredar, damkar tersebut tengah diperbaiki di bengkel.
Baca Juga:
Dikbud Bengkulu Bantu Empat Anak Korban Kebakaran Kehilangan Rumah dan Perlengkapan
Warga terdampak merasa kecewa atas keterlambatan dan ketidaksiagaan damkar tersebut hingga menyebabkan 9 rumah ludes dilalap sijago merah dan 3 rumah dirusak saat proses pemadaman. Warga sekitar berjibaku saat kebakaran terjadi pada Minggu (2/2/2025) hingga api padam.
Hal ini juga menjadi perhatian serius bupati terpilih Effendi Napitupulu. Ia bakal evaluasi dinas yang menangani damkar tersebut setelah ia dilantik sebagai bupati Toba.
Sebagai mantan anggota dan pimpinan di DPRD Toba, ia juga kerap menyampaikan soal kurangnya unit damkar di Toba. Menurutnya, Pemkab Toba tidak respon soal usulan tersebut.
Baca Juga:
Ular Masuk Kelas, Siswa SDN Pengadilan 2 Tasikmalaya Panik di Hari Pertama Sekolah
"Saat saya sebagai anggota dan pimpinan DPRD juga, ini ada permasalahan yang selalu kita sampaikan kepada pemerintah daerah. Tetapi, pemerintah daerah tidak responsif sekaitan dengan kondisi damkar kita," ujar Effendi Napitupulu, Minggu (9/2/2025).
Menurutnya, ada 4 damkar milik Pemkab Toba yang bisa beroperasi maksimal untuk 16 kecamatan. Sehingga pada beberapa kejadian kebakaran, sejumlah unit damkar milik perusahaan terdekat ikut serta pada proses pemadaman api.
Teranyar, kebakaran di Parsoburan menghanguskan 9 rumah dan 3 rumah lainnya dirusak. Dan, di Tambunan Baruara, ada satu unit rumah terbakar. Kebakaran tersebut terjadi pada hari yang sama, Minggu (2/2/2025).