"Kami pernah menyampaikan komplain disaat pembangunan terkait dengan ada nya tutup Ipal yang rusak yang mengakibatkan warga terhalang. Memang diganti tetapi tidak pas dengan yang sebelumnya jadi tidak bisa digunakan," terangnya.
"Kita sampaikan langsung ke rekanan dan juga kita minta dibuatkan rambu karena berada di wilayah pemukiman, keluar masuknya alat berat smaa mobil yang membawa bahan namun tidak pernah dibuatkan rambu itu," sambungnya.
Baca Juga:
Debat Calon Bupati Pakpak Bharat: Tuduhan Kultivasi Ganja Menuai Kritik Pedas
Mereka kerap mengeluh karena pembangunan puskesmas tersebut berlangsung hingga larut malam. Namun, pihak rekanan tak pernah berkoordinasi dengan warga sekitar terkait hal itu.
"Keluhan lain, di saat-saat terakhir itu mereka kan ada kerja hingga larut malam, itu juga tidak ada sosialisasi ke kita padahal kita kan butuh istirahat, kita tiba-tiba dengar kok masih ada yang kerja sampai jam segini. Itu juga kita komplain," sambungnya.
"Kalau ada yang seperti itu sebenarnya pemberitahuanlah ke warga, tapi itu pun tidak dilaksanakan. Maunya komunikasi antara pihak rekanan mestinya ke masyarakat harus ada," terangnya.
Baca Juga:
Bahas Syarat Usia, KIM Vs PDIP Debat Panas di Rapat RUU Pilkada
Menurutnya, pihak rekanan kurang mengindahkan komunikasi dengan warga sekitar.
"Terlebih karena mereka juga yang terdampak, yang makan debu semen nya, maunya mereka ngobrol lah. Itu sih sebenarnya harapan kita," pungkasnya.
[Redaktur: Hadi Kurniawan]