"Kita memahami masih ada pengurus-pengurus lama yang merasa memiliki organisasi masih tidak bisa terima dan tidak move on jika organisasi ini dilanjutkan oleh orang-orang muda. Tentu ini bukanlah menjadi masalah jika kebersamaan dan loyalitas dipegang teguh setiap anggota. Kami sangat yakin semua itu bisa diatasi," ucapnya.
Menjelang HUT IWO ke 12 ini, Yudis juga mengajak seluruh kader setia yang notabene merupakan wartawan profesional, bisa semakin padu dan kompak dalam menghadapi berbagai masalah.
Baca Juga:
PJU DAN Karyawan PT RMM Sikarakara Bersih Dari Narkoba
"Berbagai gangguan memang terjadi saat ini, terlebih dari pihak-pihak yang mengklaim sebagai pimpinan IWO yang sah. Mereka juga sengaja membuat narasi-narasi lewat pemberitaan menyesatkan dengan bermodal koar-koar soal AHU, menggangu setiap kegiatan IWO yang saya pimpin, merusak jaringan organisasi, ini jelas bukan sikap dewasa dalam berorganisasi. Kita diam bukan berarti kita tak berani, tapi kami anggap itu adalah hal biasa, mungkin saja merusak dan mengganggu bagian dari program kerja Dwi Christianto dan Lia Natalia," sebutnya.
"Tapi jika memang orang yang namanya Dwi dan Lia mau menindak kubu kami seperti yang mereka siarkan di media, kami tunggu dengan cara apa mereka mau bertindak, pidana atau perdata atau cara apapun saya sangat siap melayaninya. Saya cuma mau lihat gentleman seorang laki-laki yang namanya Dwi yang katanya wartawan senior di Jakarta," tegas Yudis.
Lebih jauh Yudis juga meminta seluruh anggota IWO di tanah air tidak terpengaruh dengan manuver dua orang yang mengaku sebagai ketua dan sekretaris IWO yang sah berdasarkan Mubeslub versi mereka.
Baca Juga:
Minimalisir Penggunaan Narkoba PT RMM Bekerjasama BNNK Adakan Tes Urine Karyawan
"Saya yakin semua kader-kader IWO yang sudah lama bergabung di organisasi ini sangat paham bagaimana karakter dan rekam jejak orang-orang ini. Cuma mampu menyerang dan menjelek-jelekkan lawannya, tapi tak mampu berbuat untuk organisasi. Saya tegaskan, saya memimpin organisasi ini murni untuk menjadikan wadah tempat berkumpul wartawan online sehingga semua bisa besar bersama, bukan untuk mencari keuntungan di organisasi seperti yang selama ini kita alami termasuk saya waktu menjadi ketua PW IWO Sumut. Hal seperti ini sudah menjadi rahasia umum," tandasnya.
"Dan sekali lagi saya imbau, rapatkan barisan. Mari rayakan HUT IWO ke 12 dengan semarak, kobarkan semangat IWO di seluruh Nusantara, jangan takut dengan gangguan, kami anggap hanya remah-remah pengganggu. Tunggu tanggal mainnya, akan ada gerakan yang akan kita lakukan untuk membuktikan kebenaran di pihak siapa," pungkasnya.
Redaktur/ Tohap Simaremare